beritamenang.com LANGKAT – Selasa (21/7/2022) Seorang siswa kelas 7 SMP berinisial AAS ditemukan tewas mengenaskan di Kompleks Pramuka Pramuka Kabupaten Langkat, Kecamatan Sei Lepan, Desa Puraka II, PT Pertamina Pangkalan Brandan. Sekitar pukul 18.30 WIB.
ASS berusia 14 tahun terakhir melihat orang tuanya pada 15 Juni 2022. link slot gacor
Pada saat itu, ASS mengucapkan selamat tinggal pada sekolah atau ujian, tetapi tidak pernah kembali ke rumah.
Menurut berita yang diterima -medan.com, jenazah ASS pertama kali ditemukan oleh dua orang koboi, Ruslan, 40, dan Jafri, 35.
Sebelum menemukan jasad ASS, Ruslan sempat mencium bau tak sedap di sekitar semak-semak tempat saksi sedang memberi makan ternak.
Kemudian, dengan penasaran, Ruslan mendekati sumber bau tersebut.
Setelah diidentifikasi, Ruslan menemukan mayat berpakaian di sekolah menengah.
Ruslan dan Jafri melapor ke aparat desa yang dirujuk ke Polsek Pangkalan Pradan.
Mendapat laporan tersebut, pihak kepolisian Bangalan Pradan dan Langkat langsung datang ke lokasi.
Selama penyelidikan, polisi mengatakan mereka menemukan beberapa tanda bahwa korban telah diserang secara seksual dan dibunuh.
Berikut kumpulan faktanya.
1. Korban mengaku dipaksa
Ada klaim bahwa siswa sekolah menengah berinisial AAS ini dibunuh secara paksa.
Hal ini terlihat saat ditemukan sesosok mayat dengan pakaian dalam korban yang diacak-acak.
2. Diakui sebagai elemen usang
Dari hasil penyelidikan dan penyidikan polisi, jasad siswa SMP yang ditemukan dalam kasus tersebut adalah sesosok mayat.
Dipastikan mayat siswa SMP di semak-semak itu adalah ASS dari benda yang digunakannya.
Dikatakan bahwa jari ASS memiliki cincin karet pemberian ibunya, sehingga keluarga dapat mengenali pakaian yang dikenakan ASS sebelum melaporkan kehilangan.
3. Penyelidikan polisi
Kepala Reserse Kriminal Polres Langkat Epto Luis Berlatran Crisendeta Marishinghe mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
Lewis mengatakan Rabu (22/6/2022) “Sudah seminggu sejak seorang anak menghilang kemarin, dan itu dilaporkan.”
“Kami masih menyelidiki kasus ini,” kata Lewis.
Lewis mengaku tidak berani mengambil kesimpulan saat ditanya soal dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korbannya.
“Kami belum bisa mengambil kesimpulan karena hasil otopsi belum keluar,” kata Lewis. (-medan.com)