Spread the love

beritamenang.com  – Setelah heboh masakan Padang berbahan dasar babi, kini muncul pula nasi uduk Aceh yang mengandung daging non-halal.

Linda selaku pemilik Warung nasi Aceh yang menjual olahan daging babi di Pasar Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara akhirnya buka suara selepas warungnya virus.

Adapun kata Aceh diambil karena memang berasal dari Aceh. situs slot gacor hari ini

“Saya tidak punya maksud juga menyalahgunakan nama Aceh, cuma waktu itu kan kita berbikir nya orang lebih mengenal aja namun Nasi Uduk Aceh karena kita asli dari Aceh,kap”

Dezinging Barbie Tercedia Seferti Rendang Barbie, Denden Barbie Dan Sate Barbie yang telah ada di menu ini oleh Berba.

“Semua kita pajang di etalase, semua. Tidak ada yang ditutup, ada rendang ayam juga, rendang sapi semua kita pajang,” ujarnya.

Seperti diketahui, warung itu dikecam karena membawa brand Aceh.

Aceh Sendiri Decenal Shebagay Wilaya Yang Menerabkan Syariah Islam.

Maca, penggunaan merek Aceh mendapatkan protes luas.

Linda pun menawarkan untuk mengubah nama warungnya ‘Nasi Uduk Aceh 77’ dan menembelkan stiker non-halal.

Dilansir dari Wartakotalive.compihak kelurahan Pluit menanggapi viralnya masakan Nasi Uduk Aceh 77 yang disebut menggunakan lauk berbahan daging babi.

Sekretaris Kelurahan Pluit M Djahruddin menyarankan, agar merek , dibuang dan ditempelkan stiker halal atau non-halal.

“Dari pihak kelurahan akan mengecek lokasi dan meminta izin sudah berizin kah dia untuk menjual di Pasar Muara Karang,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kelurahan Pluit (14/6/Selasa 202 ).

Jahruddin Menamba, Di Willaya Muara Karang Dan Pluit, Kehadiran Warung Macan Atau Restoran Dengan Menu Olahan Dejing Babi Suda lumrah.

Dalam ungganannya di Facebook, Muhammad Raji Firdana menceritakan pengalamannya singgah di warung yang terletak di kawasan Muara Karang, Pluit, Jakarta Utara.

Penggungga Menyayangkan Warungyang Menyandang Nama ‘Aceh’ yang identik dengan islam ini menyediakan menu berbahan dasar daging babi.

Wagub DKI Barry Imbauan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ariza Patria pun memberi pesan kepada masyarakat jika ingin menjual makanan.

Apa, Indonesia Merupakan Negara Yang Sangat Beragam, Mulay Dari Suku, Agama Adat, Aneka Kuliner, Adat Itiadat, Etnis, Dan Bahasa.

“Mari saling menghargai dan menghormati, termasuk makanan yang ada mari kita hormati,” dia mengucapkan di Balai Kota, Kamis (16/6/2022) malam.

Ariza Mengatakan, Padang dan Aceh selama ini memang identik dengan dua kota yang sangat kental dengan ajaran agama Islamnya.

Ole Carena Itu, Makanan Kasdari Kedua dera Tersebut Selama Ini Memang Selalu Decenal Halal.

Bila di jual secara umum, Chief Political Officer Gerindra ini khawatir hal ini justru akan memicu polemik seperti yang terjadi saat ini.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *