Beritamenang.com – Perubahan nama Jakarta International Stadium (JIS) kembali membuat heboh. Stadion baru ini diusulkan untuk diganti namanya menjadi Stadion MH Thamrin. Sejarawan JJ Rizal merefleksikan proposal tersebut dengan mengajukan petisi melalui www.change.org.
Dalam wawancara dengan Detikcom pada Selasa malam (31 Mei 2022), penulis buku “Dialisis Badi Batawi” itu mengajukan beberapa klaim. Ada juga yang menilai nama Stadion Internasional Jakarta (JIS) melanggar UU No. 2006. 24/2009 Nama tersebut tidak dapat membangkitkan semangat untuk perkembangan sepak bola nasional, karena mereka tidak menggunakan nama-nama tokoh sejarah yang menginspirasi karena berbahasa Inggris. game slot gacor
Mengenai nama orang yang menginspirasinya, sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengusulkan nama Suratin dalam suratnya kepada pembaca Harian pada 10 Mei 2022. Ia adalah pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun, JJ Rizal menilai sosok lain yang lebih cocok, MH Thamrin, karena sulitnya membentuk organisasi PSSI saat itu.
Karena itu, dia selalu menggunakan posisinya di Gementeraaden (dewan kota) dan Volksraad (dewan rakyat) untuk menjelaskan masalah ini.
Thamrin, pendiri dan penerbit Komunitas Bambu, percaya bahwa sepak bola bukan hanya olahraga populer, tetapi juga olahraga nasional.
Hal ini diperkuat dengan kajian sejarah yang dilakukan oleh Srie Palupi berjudul “Politik dan Sepakbola”. Sepak bola yang masuk ke India pada akhir abad ke-19 diterima bersama dengan ideologi besar seperti nasionalisme, komunisme, Islamisme, dan sosialisme, dan tumbuh menjadi budaya yang menentang perkembangan masyarakat dan sejarah kolonial. Inilah solusi yang diberikan oleh Thamrin.
Visi MH Thamrin tentang sepak bola di negeri jajahan menunjukkan bahwa jiwa profesional tumbuh sebagai pemain yang terlibat dalam keyakinan bahwa sepak bola membahayakan sejarah dan budaya sepak bola sejak diterima di negara mereka sendiri, yaitu sebagai budaya semi-kolonial. .
Dalam rangka memperingati Voetbalbond Indonesia Jakarta (VIJ) pada Oktober 1930, Thamrin mengumumkan akan membeli sebidang tanah di Pulo Piun di Laan Trivelli, Cideng seharga 2.000 gulden. Pasalnya, Gementeraad dan Volksraad tidak memberikan respon yang tepat ketika mereka berbagi kabar kasus Suratin dan pemain VIJ diusir dari perusahaan Belanda karena keterlibatan asli mereka di sepakbola. Kondisi buruk dari stadion sepak bola asli juga menyebabkan VBO menghancurkan pertandingan liga.
Setelah dibebaskan dari penjara Sukamiskin, Soekarno diundang oleh MH Thamrin ke Lapangan VIJ. Musim awal PSSI antara VIJ dan PSIM Yogyakarta dimulai pada 16 Mei 1932. Dengan begitu orang akan tahu bahwa Sukarno sudah kembali, kata Rizal. Sukarno sekali lagi dikritik karena keterlibatannya dalam politik.
JJ Rizal mengatakan dedikasi dan warisan MH Thamrin untuk sepak bola adalah hutang budi yang berharga. Ini seharusnya cukup untuk membangun kesadaran premium dan mengubah nama JIS menjadi Stadion Internasional MH Thamrin Jakarta adalah awal yang baik.