Spread the love

beritamenang.com  – Polisi mengungkap alasan seorang ibu di Surabaya, Jawa Timur, mencoba melecehkan bayinya yang berusia lima bulan hingga tewas.

Ibu penganiaya itu diketahui berinisial SE, dan berdomisili di Wonokuru, Surabayashi, Jawa Timur. bocoran slot gacor hari ini

Menurut Kapolsek Wonocolo Kompol Roycke Hendrik Fransisco Betaubun, SE mengaku anaknya yang berusia 5 bulan memang sering pilih-pilih.

Jadi SE bingung.

Sementara itu, Kamis dini hari (202.06.23), M.

Menurut pelaku, dia memukul anak itu di bagian punggung.

Pelaku kemudian menyerahkan anak tersebut kepada ibu ESB.

Menurut keterangan ESB, saat ibu korban dan nenek korban menerima anak AD, tubuh anak itu kedinginan.

Sementara itu, nenek korban bersaksi di depan polisi.

Nenek korban adalah S.S. Dia tidak pernah melecehkan anak keduanya sekali atau dua kali.

“Saksi pernah melihat pelaku melempar anak ke tempat tidur karena terus menangis sambil memegangnya,” kata Roecki.

Sebelumnya diberitakan, pasangan berinisial RI dan EA ditangkap polisi hanya beberapa jam setelah ibu atau nenek EA melaporkan jenazah anak tersebut.

Keduanya ditangkap usai kembali menghadiri rapat kantor dari RI ke Yogyakarta mulai Jumat, 24 Juni 2022.

Saat ini, Cyrazuddin dikabarkan ditahan di Polsek Wonkulu.

Dia ditetapkan sebagai tersangka dan didakwa dengan Bagian 80 dari Undang-Undang Perlindungan Anak dan/atau Bagian 44, Bagian 3 dan 4 dari Undang-Undang Pemberantasan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Roecki mengatakan ancaman penjara berkisar antara 15 hingga 20 tahun.

Selain itu, para ibu yang meninggalkan jenazah anaknya di rumah seringkali melakukan kekerasan terhadap orang tuanya.

Mengutip, di sebuah rumah di kawasan Unokolo Siwalankerto Surabaya, seorang ibu yang menyakiti anaknya dan membiarkannya membusuk juga sering melecehkannya.

Ibu ESB (47) mengatakannya sendiri.

Bahkan, pelaku mengancam akan membunuh sang ibu ketika meminta untuk merahasiakan kematian anak tersebut.

Pasalnya, kematian bayi berusia 5 bulan berinisial AD hanya ditemukan di lingkungan sekitar dan dilaporkan ke polisi pada Sabtu (20/2/06).

Bahkan, hasil otopsi oleh tim Inapi Mabes Polri Surabaya membenarkan bahwa korban meninggal dunia pada Selasa 21 Juni 2022.

“Saya takut EA (ingin membunuh). EA mengancam saya, ojo berbicara tentang disk, meneng meyakinkan saya sampai muleh (belum posting, tutup mulut, tunggu sampai saya pulang). Ya (ancaman untuk membunuh) )”

Ketika ESB bertemu dengannya di rumah, dia berkata “Ya, dia ada di rumah dan tidak keluar.”

Selama ini, anak tidak segan-segan menyinggung perasaan korban.

Kapolsek Wonokulu Bolristaps Surabaya dan Kumpul Royik Hendrik Francisco mengatakan kepada WIB 02:00 WIB pada Kamis (23/6/2022) bahwa ibu tersangka mengetahui bahwa cucunya telah meninggal saat memberikan susu kepada cucunya.

Tersangka mengancam akan membunuh ESB jika memberi tahu orang lain.

Simak berita lainnya seputar ibu-ibu yang menganiaya anaknya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *