Beritamenang.com – Fahriadaullah Nour Rezqi, 21, dikarantina sebelum dilatih oleh seorang polisi yang didiagnosis buta warna sebagian di bawah pengawasan komite pusat. Bahkan, Fahri dinyatakan lolos seleksi tahap pertama di urutan ke-35 dari ratusan peserta seleksi yang diterima.
Bolda Metro Jaya Kumbis Lanjing Purnomo, Kepala Departemen Sumber Daya Manusia, mengatakan pemilihan itu dilakukan secara ketat dan transparan. Mabes Polri juga memiliki kriteria tersendiri untuk setiap tahapan seleksi, antara lain tes bidang kesehatan (PDX), termasuk tes buta warna.
“Kami punya standar dan sistem sendiri,” kata Lanjing saat dihubungi Detikcom. web slot gacor
Al-Fihri sebelumnya dinyatakan buta warna sebagian di bawah pengawasan tim Mabes Polri. Bahkan, pemuda itu lolos seleksi tahap pertama, dan Fahri diperiksa kesehatan matanya di dua rumah sakit dan dinyatakan tidak buta warna.
Terkait hal itu, kata Langgeng, seluruh tahapan seleksi, termasuk tes buta warna, dilakukan oleh panitia seleksi yang melibatkan tim Dokkes. FYI, tidak adanya buta warna merupakan syarat mutlak bagi seorang calon polisi.
Langgeng memastikan pemilihan polisi berlangsung transparan sesuai dengan prinsip Bersih, Transparan, Bertanggung Jawab, dan Manusiawi (BETAH). Kandidatnya tidak hanya polisi, tetapi juga pakar dari luar seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Lanjing menambahkan, “Kesehatan misalnya tidak bekerja sendiri. Jadi operasionalnya menggunakan tenaga ahli dan bekerja dengan IDI. Ini juga kerja panitia ini, diawasi oleh pengawas internal dan eksternal,'” tambah Lanjing.
Dia menambahkan, “Proses pemilihan calon perwira polisi di kereta bawah tanah Buldaya transparan.
“Sangat transparan dan sangat transparan. Saya jamin salah satu anggota Bidkaro SDM akan lulus, tapi saya tidak bisa menjamin seseorang akan lulus,” kata Langgeng.
Fahri menyangkal buta warna sebagian. Lihat halaman berikutnya.
Next page 1 2 fahri fadillah nur rizky Polri Seleksi Calon BKN Kegagalan Pelatihan Calon Bintara Polri Buta Warna Polda Metro Jaya Jabodetabek