Beritamenang.com – Film horor selalu diminati banyak orang tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain di dunia.
Padahal, menonton film horor bisa menimbulkan rasa takut baik selama maupun setelah menonton. situs link slot gacor
Kesuksesan film horor kembali ke Indonesia Film KKN Desa Penari telah menarik lebih dari 7 juta penonton sejak rilis di bioskop pada 30 April 2022.
Diadaptasi dari utas Twitter, film horor ini menjadi film terlaris di Indonesia.
Banyak orang tidak hanya menonton film, tetapi juga sering menonton video seram yang menampilkan penampakan hantu sambil memancing rasa takut.
Menurut laporan di laman Harvard Business Review via , ketakutan manusia bukanlah emosi positif. Namun, banyak orang yang merasa tertarik dan kecanduan menonton film horor.
Kenapa orang suka film horor?
Seperti dilansir pada Kamis, 19 Mei 2022, salah satu alasan banyak orang menonton film horor adalah motivasi.
Hal ini disampaikan oleh Johns Hopkins Haiyang Yang, Asisten Profesor di Sekolah Bisnis Johns Hopkins Carey, dan Quangjie Zhang, Asisten Profesor di Sekolah Bisnis Nanyang di Universitas Teknologi Nanyang.
Menurut para peneliti, film horor akan merangsang pikiran dan tubuh baik dalam bentuk negatif maupun positif.
Rangsangan negatif dapat berupa ketakutan atau kecemasan, dan rangsangan positif dapat berupa gairah.
Para peneliti mengatakan menonton video menakutkan dapat mengaktifkan kedua jenis rangsangan secara bersamaan.
Kunjungan ke rumah hantu yang dikenal seram ini merupakan pencapaian sekaligus pengalaman baru.
“Ketakutan dapat (dengan aman) membantu memuaskan rasa ingin tahu kita tentang sisi gelap pikiran manusia,” kata Yang Wuchang.
Di sisi lain, penelitian telah menunjukkan bahwa harus ada “kerangka pelindung” psikologis untuk mendapatkan kesenangan dari rasa takut saat melihatnya, termasuk:
1. Apa yang kami yakini aman secara fisik
Makhluk-makhluk jahat dalam film dapat melakukan hal-hal yang mengerikan, tetapi selama kita percaya bahwa makhluk-makhluk itu jauh dari kita dan tidak akan atau akan menyakiti kita, kita dapat bersenang-senang.
Namun, begitu Anda mulai percaya bahwa makhluk jahat dapat muncul dari layar dan membahayakan Anda, pengalaman menonton film horor tidak lagi menyenangkan.
2. Membedakan antara nyata dan tidak nyata
Ketika kita melihat pembunuh mengintai korban berdarah di film, kita dapat mengaktifkan pemisahan psikologis dengan mengingatkan mereka bahwa mereka hanyalah aktor.
Pastikan bahwa setiap adegan yang terjadi dalam film adalah aksi, bukan fakta.
3. Kendalikan diri Anda
Menurut Yang dan Zhang, manusia bisa mengendalikan diri saat menghadapi situasi berbahaya.
Saat merasa takut, seseorang bisa lari dari sumber bahaya.
Satu studi menemukan bahwa orang tanpa “bingkai pelindung” psikologis mungkin memilih untuk tidak membaca atau melihat hal-hal yang menakutkan.
Selain itu, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang cenderung selalu ingin mengalami pengalaman baru paling banyak mengonsumsi film horor.
Di sisi lain, orang dengan empati rendah cenderung lebih menyukai jenis film ini daripada orang dengan empati tinggi.
Ini karena melihat situasi yang dialami orang lain, seperti adegan penyiksaan atau pembunuhan dalam film, membuat mereka merasa lebih negatif.
Menariknya, survei menunjukkan bahwa kaum muda lebih tertarik pada tipe mengerikan ini.
“Kami menemukan bahwa preferensi untuk makan horor dapat bervariasi berdasarkan tahap perkembangan ekonomi. Kami menemukan bahwa individu di negara-negara dengan PDB per kapita tinggi menonton lebih banyak film horor.”
Para peneliti menambahkan bahwa menjelaskan pola yang disebabkan oleh resesi dapat mengurangi ‘bingkai perlindungan’ psikologis untuk menikmati film horor.
(Penulis: Zintan Prihatini | Redaktur: Kartika Suci Nurwigati Sumartingtyas)
Sumber: