beritamenang.com JAKARTA – Social Engineering atau soceng jadi salah satu modus penipuan yang marak belakangan ini.
Pelaku menjadi pihak resmi jasa keuangan atau e-commerce dan menjebak korban agar data keanggotaan freebody, data akun dan data keuangan.
Ketika sudah mendapatkan data, pelaku menguras menit rekening korban dengan waktu kurang dari lima.
“Masyarakat jangan pesan yang menyaru sebagai pihak bank, padahal sejatinya komplotan jahat yang ingin menguras rekening,” ujar Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho Sabtu (188) slot gacor hari ini 2022
Menurutnya, masyarakat yang menggunakan dompet dan bank digital harus mengetahui prinsip-prinsip keamanan digital agar tidak menjadi korban kejahatan, seperti pengambilalihan rekening melalui phishing dan rekayasa sosial.
“Ketika ragu, pastikan untuk memeriksa langsung ke pihak bank, baik ke kantor, melalui hotline resmi, atau mengirim pesan melalui akun media resmi bank yang centang biru”
Mengutip dari postan Instagram Otoritas Jasa Keuangan(OJK) @ojkindonesia, data-data yang diincar oleh pelaku kejahatan soceng biasanya adalah nama pengguna, sandi, nomor kartu kredit atau kartu debit, kode PIN ATM, dan kode OTP.
Berikut ini adalah modus soceng atau begal rekening yang perlu diwaspdai:
1. Informasi Transit Bea Cukai Peru Bahan
Di mana penipu bekerja-pura sebagai pegawai bank dan menyampaikan informasi perubahan tarif transfer bank kepada korban.
2. Tawaran Menjadi Nassava Priitas
Penipu juga berusaha menjerat korbannya dengan menawarkan meningkatkan status nasabah menjadi Prioritas. Tawaran itu termasuk dengan banyak rayan promosi yang ditawarkan.
3. Akun Rayanan Penjualan Konsumen
Akun Media Sosial Delapan Bank Suyang Mengatasuna Macan.
Selanjutnya, pelaku akan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan keluhannya dengan mengarahkan ke situs web pelaku palsu atau meminta data pribadinya kepada nasabah.
4. Tawaran Menjadi Azen Raku Pandai
Saat ini juga terdapat akun di media sosial yang menawarkan menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan yang rumit. Pelaku akan meminta korban jumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.