Spread the love

beritamenang.com  – Sepasang kekasih yang masih sangat muda ini berhasil menjalani bisnis kuliner. Menjajakan kue wortel goreng, nama kedainya bahkan sesederhana ‘Kue Wortel Goreng’.

tidak ditentukan oleh seseorang usia. Dengan kemauan keras dan perjuangan yang konsisten, seseorang yang berusia muda pun bisa meraih hal-hal besar.link judi slot gacor

Kisah perjuangan mencapai kesuksesan tersebut terjadi pada pasangan muda asal Singapura. Hanya berawal dari senang memasak Fried Carrot Cake atau pancake lobak di usia 16 tahun, tak disangka keduanya mampu membangun bisnis kulinernya sendiri.

Membuka sebuah kedai sederhana yang hanya menyajikan pancake gurih ini, ternyata mereka sukses dan menunya banyak digemari. Bahkan pemilik kedainya belum sempat memberikan nama kedai yang sesungguhnya.

Mengutip 8 Days (1/6) seorang pria bernama Tan Jia Le mengejutkan pedagang kaki lima lain yang lebih senior daripada dirinya. yang masih berusia 23 tahun membuka kedai ‘Fried Wortel Cake’ di kawasan Bishan Kopitiam, Singapura.

Kedai yang baru dibuka pada pertengahan April lalu ini hanya menyajikan hidangan khas Singapura bernama chai tow kway atau pancake sederhana ala Singapura dengan isian wortel putih (lobak) di dalamnya. Seporsi pancake buatannya sendiri harganya Rp 33 ribu.

Dibantu oleh kekasihnya Tan Li Xuan, keduanya mengaku tidak ada rencana untuk membuat hidangan mereka menjadi lebih modern dan hanya akan mempertahankan penampilan asli makanan khas Singapura ini. Kedai yang masih beroperasi secara sederhana ini bahkan belum tercatat di Google Maps, belum memiliki banyak foto di akun Instagram resminya, hingga nama kedainya masih terlalu sederhana.

bekerja sebagai pemilik kedai pancake lobak ini menjadi pekerjaan penuh waktu pertama yang dilakukan oleh Jia Le. Tetapi hal ini bukan berarti Jia Le tidak berpengalaman. Jia Le mengaku dirinya telah memasak panekuk lobak sejak masih berusia belasan tahun.

yang pernah diminta untuk memberikan resep pancake lobaknya langsung menolak dan mengatakan akan membaginya jika telah memiliki kedai sendiri. Semangatnya untuk menjadi pebisnis kedai kaki lima ini didapatkan melalui pengalaman bekerja di kedai teman tersebut selama tiga tahun hingga akhirnya Jia Le harus berangkat melaksanakan wajib mi

Berbeda dengan kebanyakan anak muda yang ingin bisnis mereka terlihat segar dan berbeda, Jia Le banyak dari seniornya terdahulu saat menjalankan pekerjaan paruh waktu. Semua yang disajikan di kedainya dikemas dalam bentuk yang sederhana dan tradisional. Bahkan Jia Le berencana untuk memasukkan kedainya pada aplikasi pesan makanan online.

Hidangan bernama chai tow kway ini seharusnya menjadi hidangan berharga murah yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Jika mendaftarkan kedainya pada aplikasi pesan makanan online, Jia Le khawatir ia harus menaikkan harga makanannya karena biaya tambahan yang begitu tinggi pada aplikasi pesan makanan online.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *