beritamenang.com – Putra Ridwan Kamel, Imril Kan Mumtaz atau Iril, tiba di Pemakaman Shimaung Bandung sekitar pukul 10.56 WIB, Senin (13/6/2022).
Menurut sebuah memo yang diposting di YouTube TV, warga bisa mendengar samar-samar lagu penghormatan dan doa di pintu masuk pemakaman. situs slot gacor hari ini
Benteng Earl sekarang berada di area kuburan.
Peti mati Ariel telah diturunkan dari kursi.
Setelah itu, jenazah dipindahkan ke tempat pemakaman atau di dekat kuburan.
Prosesi pemakaman Ariel saat ini sedang berjalan lancar.
Sebelumnya, banyak anggota keluarga besar Rizwan Kamel yang mulai berdatangan lebih dulu di lokasi pemakaman Emiril Khan Mumtaz atau Iril.
Menurut catatan TribunJabar.id di area pemakaman pukul 09.00 WW, keluarga mulai duduk di kursi di tenda-tenda yang disediakan.
Ibu Radwan Kamel, yang dikenal sebagai Maki, datang dengan kursi roda.
Bagi mereka yang menggunakan kursi roda, pintu masuk ke kuburan terbuat dari tanah dan harus diangkat oleh beberapa orang.
Selain itu, ibunda Atalia Pratya dan keluarga besar juga menempati tenda utama di depan makam.
Seperti diketahui, jenazah Earl dikirim dari Gedung Pakuan ke sebuah lokasi pemakaman di Semaung, Bandung.
Jenazah putra sulung Rizwan Kamel itu meninggalkan gedung Pakuan sekitar pukul 09:10 WIB.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Carmel dan istrinya Attalia Pratya berada di dalam mobil.
Sementara itu, kawasan di sekitar Earl’s Cemetery di Cimaung, kawasan pengembangan Islamic Center, tampak ramai.
Warga menunggu di pintu masuk pemakaman.
Makam Earl semakin ramai, menunggu orang datang dari subuh.
Menurut TribunJabar.id, warga antusias menghadiri pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz di Cimaung, Kabupaten Bandung, meski tidak diperbolehkan masuk pada Senin (13 Juni 2022).
Mereka sudah siap datang ke kuburan sejak subuh.
Warga juga rela menunggu hingga siang hari karena jumlah orang yang diperbolehkan saat ini terbatas.
Imas Siti Saliha (43) seperti warga Belinda.
Ia mengaku datang usai salat subuh sekitar pukul 05.00 WIB.
Sambil menunggu di depan kuburan, Emmas berkata, “Saya ingin melihat kesulitan dan duka secara langsung. Saya berharap bisa melihat dan berdoa secara langsung.”
Begitu pula Adi Terman (63).
Dia akan ingin menunggu dengan sabar dan berdoa sendiri.
Sambil menangis, Adi mengungkapkan belasungkawanya, dengan mengatakan, “Bahkan ketika saya mengetahui informasi ini (Eriel tenggelam), saya menangis karena saya sedih.”
Sekarang semakin banyak orang yang datang.
Mereka menunggu jenazah tiba di depan kuburan.