beritamenang.com – Sedan India mengalami mimpi buruk dalam bidang diplomat terkait dengan pernyataan tentang kupu-kupu Muhammad Yang dilontarkan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP).
Pernyataan Nupur Sharma yang dikeluarkan dalam Diskusi Televisi kurang dari dua pekan lalu, membuat marah warga Muslim di India dan juga negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. link slot gacor hari ini
BJP menyatakan ‘menentang ideologi yang menghina atau membenci sekte atau agama’ dan menambahkan bahwa partai itu tidak ‘mempromosikan orang-orang atau filosofi seperti itu’.
Di samping itu, dalam upaya pilihan negara-negara muslim dan berpenduduk walikota muslim, para diplomat India mengatakan pernyataan tersebut tidak mencerminkan sikap pemerintah dan hanya “Pandangan dari pinggiran pinggiran”.
Harga saham Baka:
Namun banyak orang bahwa Sharma adalah orang Jakarta.
Sebelum diberhentikan, pengacara berusia 37 tahun adalah sosok yang dicari-cari sebagai “juru bicara resmi BJP” yang tampil dalam debat televisi setiap malam untuk mewakili dan sekaligus membela Perpemerinterihan .
mengambil jurusan hukum di Universitas Delhi, Sharma merintis kariernya pada 2008. Ketika itu dipilih sebagai ketua persatuan mahasiswa yang dicalonkan oleh Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad(ABVP), sayap
Karier politiknya menanjak pada 2011 ketika dia kembali ke India setelah meraih gelar strata dua di bidang hukum internasional di London School of Economics.
Karena berani dan blak-blakan dalam mengutarakan pandangan baik dalam bahasa Inggris maupun Hindi, Sharma mendapat posisi di komite media BJP untuk pemilihan anggota parlemen Delhi pada 2013.
Selang dua tahun kemudian, ketika pemilu digelar, dia menjadi kandidat BJP untuk melawan Gubernur Delhi, Arvind Kejriwal.
Dia tidak dijagokan untuk menang, namun kampanyenya yang berapi-api membuat dia menjadi sorotan. Oleh BJP, Sharma lantas ditunjuk sebagai juru bicara resmi partai di Delhi. Kemudian pada 2020, dia menjadi “juru bicara nasional” untuk BJP.
Getty ImagesPara Demonstran Menu Penangkapan Djuru Vikara BJP, Nupur Sharma, Athas Pernataanna Yang D&Gap Menghujat Nabi Muhammad.
Dalam beberapa tahun terakhir, Sharma menjadi wajah yang familiar bagi penonton televisi di India. Kerap dia terdengar berteriak dan mengolok-olok Lawan politiknya.
Pada potongan video yang beredar di Twitter baru-baru ini, Sharma menyebut seorang panelis “munafik dan pembohong” serta meminta agar dia “tutup mulut “.
Ketika dia membagikan video itu kepada para pendukungnya melalui akun Twitter–Perdana Menteri Narendra Modi salah satu di antara setengah juta pengikutnya–penyokongnya memuji Sharma dengan sebutan “singa betina.
Namun, sikap Sharma sama sekali berbeda setelah didepak BJP. Sharma menulis bahwa dirinya menarik pernyataannya “tanpa syarat”. Meski demikian, dia berdalih bahwa komentarnya dilontarkan sebagai tanggapan atas hinaan terus menerus terhadap dewa umat Hindu, Shiva.
Komentar Sharma soal Nabi Muhammad dilontarkan dalam kasus-kasus Masjid Gyanvapi.
Kasus itu mengemuka ketika sejumlah umat Hindu mengklaim bahwa masjid di kota suci Varanasi yang dibangun di atas reruntuhan kuil Hindu dari abad ke-16 yang membebani Kaisar Mughal Aurangzeb pada 1669. tersebut.
Pengadilan kemudian mengeluarkan perintah yang mengizinkan survei menggunakan video rekaman di masjid. Rekaman video disebut-sebut menampilkan pilar batu yang diklaim para pengaju petisi sebagai Sivalinga atau simbol Dewa Shiva. Namun, pihak masjid bekeras itu adalah air mancur.
Silang pendapat ini digelar di pengadilan, namun ide serupa juga berlangsung tanpa henti di televisi. Sharma berada di kubu nasionalis Hindu yang melontarkan pendapatnya secara blak-blakan.
Pada 27 Mei, komentarnya soal Nabi Muhammad dianggap banyak pihak sudah keterlaluan.
Getty Images Nupur Sharma Versaing Dallam Family Dera Deli Fada 2015.
Setelah wartawan dan pemeriksa fakta, Mohammed Zubair, membagikan video klip pernyataan Sharma tentang Nabi Muhammad ke Twitter, Sharma mencuit kepada Kepolisian Delhi. Dalam cuitan itu, dia mengaku “dibombardir dengan ancaman, pembunuhan, dan pemenggalan terhadap adik perempuan, ibu, ayah, dan saya sendiri”.
Sharma menuding Zubair “memicu narasi palsu untuk meracuni atmosfer, menimbulkan ketidakselarasan komunal dan kebencian terhadap saya dan keluarga saya”.
Pada cuitan itu, dia turut menambahkan PM Modi, Menteri Dalam Negeri Amit Shah, dan Ketua BJP, JP Nadda.
Tiga hari kemudian, dia mengatakan kepada pewawancara bahwa kantor perdana menteri, kantor kementerian dalam negeri, dan kantor pimpinan berada di belakang mendukung saya.
Masalah mulai meruncing pada Jumat (06/03) ketika sebuah aksi protes umat Muslim di Kanpur, kota di Negara Bagian Uttar Pradesh, berubah menjadi aksi kekerasan.
Akan tetapi, Sharma dan BJP tidak lagi bisa berkutik setelah negara-negara di Timur Tengah mengecam pernyataan Sharma. Kuwait, Iran, Qatar memanggil duta besar India. Kemudian Arab Saudi merilis pernyataan keras. Bahkan Uni Emirat Arab yang berhubungan baik dengan India, mengkritik Sharma.
Dalam beberapa hari terakhir, agar Sharma ditangkap di atas “komentar yang menghujat” Semakin Kenkang. Kepolisian di beberapa negara bagian yang dikuasai juga mengadakan penyelidikan terhadapnya.
Pada Selasa (07/06), Kepolisian Delhi memperketat pengamanan terhadap Sharma dengan alasan bahwa dia diancam oleh sebuah kelompok militan.
Namun, sejak Sharma didepak, dukungan terhadapnya berkembang. Tagar seperti #ISupportNupurSharma dan #TakeBackNupurSharma menjadi tren di media sosial dengan puluhan ribu warganet India menyanjungnya.
Beberapa pengamat politik juga menyindir bahwa banyak politisi top India lolos setelah melontarkan kebencian. Artinya, kontroversi ini mungkin bukan akhir dari karir politik Shrma.
Simak video ‘Hina Nabi Muhammad, Muslim India Tuntut Jubir Partai BJP Ditangkap’:
[Gambas: Video 20 Detik]