Spread the love

Beritamenang.com  – Bulda Metro Jaya mengatakan, keputusan menggugurkan Fahriyeullah Nur Rezki (21), calon primata buta warna sebagian, bersifat final dan tidak akan berubah. Fihri pun mengaku serius dengan keputusan tersebut.

Awalnya, Fahri meminta maaf karena telah merekam video yang membuat heboh masyarakat. Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menebak-nebak soal tidak sekolah sebagai polisi. link slot gacor

Fihri memposting pada Sabtu (6 April 2022) kampanye pribadi di situs jejaring sosial Instagram. Al-Fihri mengizinkan Detikcom untuk mengutip unduhan.

Fihri juga berbicara tentang kontroversi buta warna yang menghalanginya untuk mendaftar sebagai bintara di sebuah lembaga pendidikan. Pemuda itu sekali lagi menegaskan bahwa dia tidak menderita buta warna.

Fahri juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukungnya selama ini. Ia mengaku mendapat hasil akhir dari Metro Bolda, meski bukan hasil yang diinginkannya.

Lebih lanjut, Fahri mengaku meski tidak mengikuti pelatihan perwira polisi, ia tetap bangga dengan perjuangannya mengikuti proses seleksi perwira polisi. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk bekerja di Badan Kepolisian Nasional.

Dan ketika diberi pilihan, terus terang saya tetap memilih Inside, karena saya sangat mencintai Foundation demi Tuhan. Terima kasih Tuhan. Lebih baik dari Tuhan melalui tangan beberapa anggota dewan yang sangat baik yang benar-benar memikirkan keberuntungan. Anda punya pilihan, lanjutkan ” “.

Fihri menambahkan, keputusan penghentian pelatihan sebagai perwira di kepolisian merupakan takdir dan harus ditanggapi dengan serius.

Orang yang benar-benar melayani Tuhan sangat mencintai perjuangan saya. Ketika saya berkorban untuk pelayanan, semua perjuangan saya hanya berbeda dari yang lulus dan jalan Tuhan berbeda.” kata Fahri.

Simak halaman selanjutnya untuk keputusan akhir Polda Metro terkait status Fahri.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *