Beritamenang.com – Kasus Fahri Fadela Nour Rezki, yang melewatkan pelatihan polisi NCO setelah disebutkan namanya buta warna sebagian, menjadi sorotan. Komisaris Polisi Metro Gaya Letnan Pazel Imran juga angkat bicara soal kontroversi tersebut.
Fahri awalnya berhasil di Tahap 1 terpilih sebagai perwira polisi nasional. Namun, namanya dicoret setelah buta warna sebagian akibat pengujian selama pengawasan. Faidel mengaku akan melakukan penilaian untuk memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi. link slot gacor
Saat Fadel menelepon Detikcom, Rabu (1/62022), dia berkata, “Saya akan tinggal.”
Detikcom meneruskan Rad Fihri ke Inspektur Fazel Omran selaku Kapolsek Metro Gaya. Fadel hanya mengucapkan terima kasih dan mengatakan dia akan membuat peringkat.
Kabag Humas Metro Bulda Jaya Combs E Zulpan membenarkan bahwa Fahrivadiullah Nur Rezgui lolos gelombang pertama, namun pengawasan mengungkapkan bahwa Fahriye memiliki masalah kesehatan mata yang disebut buta warna parsial.
“Sesuai surat dari pihak kepolisian sebelum peserta mengikuti pelatihan, setelah melakukan pembinaan terhadap wisudawan tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan pengawasan yang dipimpin oleh ketua tim,” kata Zulvan. Senin (30 Mei) Konferensi pers di Bulda Metro Jaya, Jakarta.
Zalban mengungkapkan Fehriullah Nour Rezgui sudah tiga kali mengikuti seleksi polisi sejak 2019. Dari tiga kali start, Fehri menyatakan tidak lulus karena buta warna sebagian.
Menurut Zolban, pihaknya transparan terkait kasus Fahri. Pada Januari 2022, pihaknya dan keluarga Fahri melakukan kajian mendalam terhadap hasil sensor yang dilakukan.
Fahri kembali diperiksa kesehatannya di RS Polri. Akibatnya, diumumkan bahwa pemuda itu tidak akan menderita buta warna sebagian.
Faktanya adalah ini adalah persyaratan mutlak bahwa polisi tidak buta warna.”
Pasalnya, meski sempat dua kali mengikuti seleksi sebelumnya, ia ditolak karena buta warna sebagian.
Selengkapnya tentang bantahan Fahri atas tuduhan polisi buta warna sebagian di halaman berikutnya.