beritamenang.com – Gregoria Mariska harus mengalihkan fokus ke Indonesia Open setelah tersingkir dari Indonesia Masters 2022, dan Jorge harus menerima nasib bertemu dengan unggulan.
Alih-alih lebih baik melihat komentarnya di media sosial tentang kariernya yang lambat dalam beberapa tahun terakhir. Gregoria harus kalah lagi pada Indonesian Masters Championship di Astora, Kamis (9/6/2022). slot online terpercaya
Langkah mereka dihentikan oleh unggulan keempat, Busarla V Shindu dari India. Gregory harus bermain hingga gim ketiga dan harus mengakui keunggulan Sindhu pada 21-23, 22-20 dan 11-21.
Hasil ini tentu tidak seperti yang kami harapkan. Karena kami ingin mendapatkan hasil terbaik sejak awal. Namun, kompetisi ini sebagai bentuk pembuktian kemampuan dan semangat yang masih ia miliki. Pernyataan ini dibuat sehari sebelum pertandingan melawan Sindhu.
“Saya ingin satu. Terus terang saya ingin yang terbaik. Saya akan mencoba pertandingan besok (melawan Pusarla V Shindu). Jika saya menang. Tapi saya ingin membuktikan diri terlebih dahulu untuk melihat apa yang saya miliki. Jiwa saya. ” kata Gregoria Detik Sport saat itu.
“Sebenarnya, kamu tidak perlu bernafas. Sebenarnya, aku sudah benar-benar berusaha untuk membangunkan diriku selama beberapa tahun terakhir …”
“Jadi asam urat. Ini bukan istilah yang memotivasi, tapi saya hanya ingin mengungkapkannya. Saya pikir itu akan terasa enak, jadi saya mencobanya sebagai rindu.”
Tapi takdir sudah ditentukan. Gregoria harus dihentikan Sid lagi di ronde-ronde awal. Bagaimana dengan Indonesia Open pada 14-19 Juni?
Penilaian untuk minggu depan saya ingin percaya diri lagi saya dapat mengatakan bahwa pertandingan ini cocok dengan diri saya sendiri, tetapi saya merasa percaya diri lagi, tetapi saya tidak akan rugi apa-apa, tetapi saya memiliki keinginan yang lebih besar untuk membuktikannya (minggu depan), kata Gregory.
Skeptis bahwa Kejuaraan BWF Super 1000 akan melihat beberapa pemain terbaik, Gregoria mengatakan dia tidak punya pilihan lain. “Tidak punya pilihan. Harus berjuang karena sulit bertemu semua pemain di sini. Jadi coba (langsung) saja,'” ujarnya.
Namun, Juara Dunia Junior 2017 itu ingin fokus pada yang terdekat dulu. Dalam 32 kompetisi terakhir di Indonesia Open, Gregory kembali bertemu dengan Vitayaburun Chaiwan. Sebelumnya, pemain peringkat 30 dunia itu berhasil mengalahkan Chai Wan di babak pertama Indonesia Masters 2022 dengan skor 21-14 dan 21-15 dalam dua game berturut-turut.
Gregoria berkata: “Ya, tentu saja dia mempelajari permainan saya juga. Saya ingin menunjukkan satu per satu. Saya berharap upaya saya bisa jauh (di Indonesia Open).”